Aku tahu kamu indah bagai matahari
fajar dan senja yang sanggup menghiasi langit untuk memanjakan mata barang sejenak
dalam pesona jingga kekuningan yang terbalut dalam waktu singkat.
indah memang, aku mengaku
namun keji karena terpaut waktu yang tersulut untuk pergi
mengapa pula kamu mengikuti jejak fajar dan senja?
dalam keheningan fajar yang mulai menipis
ada sebersit rindu ingin menyapamu, wahai yang paling ku sayangi
ada hebatnya getaran dalam penjara kalbu yang menyeruak
bisakah kamu hentikan kepergian?
ku butuh kamu dalam waktu yang lama
jangan singgah hanya sebentar.
bukankah aku sudah memintamu untuk menyulam kisah?
panasnya matahari yang datang setelah kamu pergi menyengat kulit rupanya
lihatlah, aku tidak menyukai kamu pergi, wahai fajarku
aku lelah memohon kamu untuk menetap
karena aku lelah atas kesia-siaan yang merelung dan membelenggu
bukankah pada akhirnya kamu tetap pergi?
lantas mengapa berani kembali esoknya?
kamu pikir ini permainan?
maaf atas pertanyaan-pertanyaan bodohku ini fajar
pun dalam kesyahduan senja yang memerah
perlukah aku katakan untuk yang ke ribuan kali
bahwa masih saja kamu terlalu cepat berlalu
masih banyak rindu yang belum terselesaikan
masih banyak rindu yang belum terutarakan
kamu pemilik buncahan rindu yang meluap-luap tak terbendung lagi
salahkah jika aku bawa pulang rindu ini?
gelap yang datang setelah kamu berlalu
membawa penglihatanku hilang dan tak ada arah
teganya kamu bius aku dalam mahsyur cahaya kemerahanmu
untuk kamu butakan aku setelahnya dalam kehilangan
mengiringi duka atas kepergian yang seringkali aku hadapi
lantas lancangkah aku memintamu kembali dengan cepat?
kembali padamu wahai seseorang pemilik rindu yang hilang
aku tak pernah menginginkanmu menjadi fajar ataupun senja
membius dengan mahsyurnya keindahan jagat untuk barang sebentar
aku ingin kamu menjadi langit bagiku
atas perubahan mendung, terang, berawan, gelap dan indahmu aku ingin merasakan
sehingga setiap waktu aku dapat menemuimu
analogi mana lagi yang harus diibaratkan untukmu?
terserah
sepanjang itu dapat menjadikanmu rumah yang hangat dan layak
bagi hati yang tidak tahu diri ini
atas kekecewaan fajar dan senja yang cepat berlalu
----------***----------
kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik,
sajak-sajak
kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu,
puisi tentang menunggu,
sajak-sajak galau, puisi tentang kehilangan seseorang, sajak-sajak
sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang ditinggalkan
seseorang, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi cantik,
puisi tentang melupakan masalalu, puisi tentang kekecewaan, puisi
tentang penyesalan, puisi tentang merindukan seseorang, puisi tentang meninggalkan orang
Halo, Kak :)
BalasHapusSelamat, kakak dapet kado dari aku. Diterima ya. Terima kasih :D
The Liebster Award
http://bulantheirongirl.blogspot.com/2014/07/the-liebster-award.html
pengen nangisssss :')
BalasHapusUuuu jan nangis :')
HapusKeren kk.. kalo gue kurang pinter ngeranngke kata-kata kek gitu.. :(
BalasHapusTerimakasih fauzan :) tiap orang kan beda2 kebisaannya blog kamu juga keren koook
Hapusizin salin ya
BalasHapusfolback at www.intion.blogspot.com
Boleh. Beri sumber ya mas :)
HapusBAca postingan ini jadi terharu biru,,,, salam kenal ya mba :)
BalasHapusTerimakasih christanty. Salam kenal balik :)
Hapustiap baca postingan disini, bawaannya dalem banget, keren rangkaian kata-katanya *hanyut* "jangan singgah hanya sebentar" :"
BalasHapusmakasih dini udah sering berkunjung :) selamat berhanyut-hanyut ria~~
Hapus