Starry Sun

Jumat, 24 Oktober 2014

datang namun tak singgah

Kepada yang ingin mendulang cinta, namun tak diselesaikan hingga ujung cerita.
Berada dimana sekarang tuan? aku sudah tidak mengetahui kabarmu saat ini. Rupanya kita sudah saling jauh menjauhi. Dan mungkin saling menahan ingin bertegur sapa.

Jumat, 17 Oktober 2014

ada merpati pembawa pesan yang datang

sekarang, aku harus memanggilmu dengan sebutan apa? sudah tidak pantas lagi aku memanggilmu dengan sebutan sayang. sudahlah, ini tidak terlalu penting. yang terpenting adalah ada beberapa pesan dan hal yang ingin aku sampaikan.

Kamis, 16 Oktober 2014

terakhir, tuan

tuhan, jika memang dia bukan jodohku maka angkatlah perasaan ini hingga tak bersisa. karena aku tidak sanggup hidup dengan memikul perasaan ini.

tuan, maaf. karena sudah memilih untuk pergi. aku tidak serta merta memilih mundur begitu saja, karena tlah ku coba untuk bertahan ketika usiran kamu layangkan begitu saja padaku. dengan berharap cemas aku mencela dan meneguhkan hatimu yang oleng.
 pengusiran itu kerap terjadi acap kali kamu merasa ada yang tak sejalan dengan aturanmu. kamu arahkan aku agar tunduk akan hukum yang kamu buat. namun jerat itu memberat bagiku walaupun pada akhirnya takluk pula aku kamu buat.

tuan, maafkan aku yang seakan-akan menyalahkanmu. ternyata lukanya berpendar diserbu oleh kata-kata yang sering kamu layangkan padaku. maaf pula atas kamu yang ikut menuai sakitnya. aku tak bermaksud untuk melibatkanmu dalam kubangan luka yang berdarah-darah. kamu tahu kan aku tidak pernah ingin kamu sedih.

tuan, aku meminta maaf akan raut kesedihan yang dengan lancang terpancarkan olehku. kamu masih tiba-tiba berada di pelupuk mata menghantarkan sesak bagai disengat oleh rindu yang telah sangat aku coba meredakannya.

gelak tawa yang mulai pudar digantikan dengan lebih banyak tangisan akhir-akhir ini. aku tidak tahu menangisi apa. tentang kehilangan, tentang kerinduan, tentang kepergian, atau tentang diri sendiri yang sebatang kara. misteri yang sedang getir-getirnya meracau kedamaian.

jika tuhan memberikan aku satu kesempatan untuk bertemu denganmu lagi, maka akan ku manfaatkan waktu itu untuk menghujanimu dengan pelukan.  merebahkan kepala di pundak gagahmu membiarkan laju rindu ini menemui garis finish-nya dan lebur bersama tangis perpisahan.
tapi maaf sekali lagi tuan, mungkin itu akan menjadi yang terakhir diantara kita. keputusan ini bulat. menumbuhkan sekatan di antara kira. namun jika suatu saat kita tersiram rindu, maka boleh kita utarakan. terima kasih atas segalanya. maaf atas airmata yang terurai.

tuan, aku meminta maaf atas kepergianku.

----------***----------
 
kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik, sajak-sajak kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu, puisi tentang menunggu, puisi ditinggalkan ketika sedang pendekatan,  sajak-sajak galau, puisi tentang kehilangan seseorang, sajak-sajak sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang ditinggalkan seseorang, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi cantik, puisi tentang melupakan masalalu, puisi tentang kekecewaan, puisi tentang penyesalan, puisi tentang merindukan seseorang, puisi tentang meninggalkan orang