Starry Sun

Kamis, 29 Mei 2014

The Liebster Award

halo rekan blogger sekalian, kali ini postingnya rehat dulu dari fefiksian gegalauan yang biasanya gue posting di blog patah hati gue ini ya. ceritanya ini, gue dikasih award sama salah satu blogger yaitu Dini yang blognya ini > http://dinitelmo.blogspot.com . terima kasih banyak ya untuk award nya saudari Dini rekan seblogger :D






Selasa, 27 Mei 2014

temui aku dalam mimpi

sayang, aku sedang merindukanmu. dengan sangat tentunya
bagaimana di surga? apakah disana pernah gelap? aku tahu benar bahwa kamu takut akan kegelapan. ingat kan aku pernah mengolok-olokmu karena memelukku secepat kilat-ketika kita sedang meradu rindu di ruang tamu rumahku sambil menyesap manis perasaan masing-masing-lampu padam menyisakan cahaya bulan yang menyusup dari jendela yang tirainya kita buka.

Minggu, 18 Mei 2014

ku temukan penggantimu

halo tuan, apa kabar kamu? sudah lama tak melihatmu. pun menulis untukmu, sudah lama tak ku kerjakan rupanya. ada yang sedikit berbeda sekarang, aku sudah tidak merindukanmu lagi. banyak berbeda? aku sudah  menguburmu ke dasar palung hati. disana kamu tidak akan muncul ke permukaan lagi. tidak akan, tuan.

Rabu, 14 Mei 2014

sebentuk cinta dari yang ketiga

rona-rona cinta yang bergelut gempita dalam sorak sorai iringan merdu cinta. menepi bagai berlabuh dan menetap dalam pelabuhan hati. menikmati semilir angin yang bertiup memanjakan tangan kita yang berdekap erat. berlari menikmati pancaran sinar mentari yang riang. dalam hangatnya tawa kita bersatu. membuat ombak iri dan menghampiri kita ingin ikut pecah dalam meriah. aku dan kamu yang menjamah dunia. dalam takdir yang hendak kita curangi keberadaannya.

Sabtu, 03 Mei 2014

Yang pertama tak selalu menjadi utama

Mentari masih bersinar ternyata, hanya saja bayanganku tak tampak. bersembunyi di balik tembok ketakutan. Aku masih mengintaimu. Berpura-pura bodoh akan kecuranganmu. Berusaha menyimpulkan senyum dalam sudut-sudut bibir yang dalam.
Hari itu cerah, sengatan matahari bebas menggerayangi kulit tangan yang tidak tertutup pakaian. Di sebuah tempat makan yang sedikit ramai di dekat pusat perbelanjaan kota, aku terkesiap. Melihat laki-laki yang baru saja mampir dalam ponselku berada tepat di depan mataku berjarak beberapa meter.