Starry Sun

Jumat, 20 Juni 2014

pahit dalam manis (4)

 ps : ini adalah cerita bersambung yang dibuat dalam 4 post. biar lebih asik bacanya, yok baca sebelumnya di
pahit dalam manis 1 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-1.html
pahit dalam manis 2 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-2.html
pahit dalam manis 3 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-3.html
selamat membaca :)

Dia pergi masih dalam keadaan mencintaiku. Pun denganku, aku mampu membawakan bulan dengan cintaku yang amat besar padanya. Dia pergi setelah membawakan camilan kesukaanku, setelah kami bercengkerama memberitahu bahwa betapa jantung ini tidak berhenti berdetak sangat kencang pra acara sakral yang akan kami temui 3 hari lagi. Padahal aku sudah melarangnya singgah ke ruang tamuku, namun ia bicara perihal rindu yang tak terbendung. Jadilah kami meradu rindu untuk sesaat hanya untuk sekedar melumat lelucon dan tawa masing-masing.

Pahit dalam manis (3)

ps : ini adalah cerita bersambung yang dibuat dalam 4 post. biar lebih asik bacanya, yok baca posting sebelumnya dulu klik di
pahit dalam manis 1 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-1.html
pahit dalam manis 2 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-2.html
selamat membaca :)

Maaf
Untuk setiap detail masalalu yang aku bawa dalam kisah kita. Maaf. Untuk setiap laku bohong yang aku buat. Maaf telah membawamu ke dalam dunia bodohku. Yang tidak pernah aku selesaikan dan tutup sakitnya. Soal badai itu. Kamu tau mengapa aku tidak dapat pergi dari sana sebelum kamu datang? Dan tidak ada yang sanggup menarikku keluar sebelum kamu hampiri?

Sabtu, 14 Juni 2014

Pahit dalam manis (2)

ps : ini adalah cerita bersambung yang dibuat dalam 4 posting. biar lebih asik yok baca posting sebelumnya di pahit dalam manis 1 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-1.html
selamat membaca :)

Ya, kamu datang membawa pengharapan. Membenamkan aku dalam cinta yang segar. Aku kembali menghirup dunia dan menggenggam harapan. Bersamamu kamu genggam erat tangan ini tanpa hendak longgar sedikitpun. Aku terpanah, terpaku akan dunia yang kamu buat. Aku terperanjat dan masuk terjebak.

Minggu, 08 Juni 2014

Pahit dalam manis (1)

Dalam resah gelisah yang menyelubungi, ku tutup pintu hati rapat-rapat. Dalam gelap yang tak tertembus cahaya terdengarlah auman rintihan yang mengisak. Mengiris dan menyayat hati bagai belati yang pelan-pelan mengkhunus. Amat perih.
Percikan derasnya hujan yang turun dalam mendung yang sangat gelap. Menggetarkan aku yang menggigil dalam badai ketakutan yang ku ciptakan sendiri. Tiada yang sanggup menolong, petirnya ku buat menyambar-nyambar. Menggenang hingga banjir hampir memusnahkan aku yang tak beranjak.