aku jadi tidak fokus akhir-akhir ini. sering melamun dan malas bergerak. ketika berjalan aku suka menumbur, tersandung dan bahkan jatuh. ketika berkendara aku suka kelewatan, suka lupa jalan, tidak sadar terlalu pelan atau terlalu ngebut.
Sabtu, 23 Agustus 2014
Sabtu, 16 Agustus 2014
maafkan perempuan ini
sayang
maafkan aku. perempuan yang tidak bisa jauh darimu ini merindukan hadirmu.
sayang
maafkan aku. perempuan yang berlinang airmata ini merindukan suaramu.
sayang
maafkan aku. perempuan yang tertunduk lesu ini menunggu kabar darimu.
maafkan aku. perempuan yang tidak bisa jauh darimu ini merindukan hadirmu.
sayang
maafkan aku. perempuan yang berlinang airmata ini merindukan suaramu.
sayang
maafkan aku. perempuan yang tertunduk lesu ini menunggu kabar darimu.
rindu yang tertinggal
telah ku coba untuk menjalani hidup bersama orang lain. memposisikan diri sebahagia mungkin. menunjukkan bahwa aku dapat bahagia meski tidak beriringan denganmu. berjalan cepat meninggalkan masa lalu secara paksa. dengan tujuan agar dapat melupakanmu. benar-benar melupakanmu.
Jumat, 15 Agustus 2014
perempuan ini
carilah perempuan bodoh yang tidak pintar mendebatmu ketika kamu salah namun dengan egoisnya tetap merasa benar. bukankah kamu suka dengan perempuan yang penurut? bukan pendebat sepertiku. yang gagal paham dengan ideologimu. yang menggunakan seluruh otaknya untuk meyakinkanmu bahwa ada yang keliru.
Minggu, 03 Agustus 2014
Perasaan yang berulang
Hampa
Hanya itu yang dapat mewakili atmosfer hidup yang mengaliri aku saat ini. Sudah sejak lama aku dan kamu berjalan dalam garis yang berbeda, sejak tajamnya kerikil tapakan kisah mengalahkan kita yang ambruk roboh.
Hanya itu yang dapat mewakili atmosfer hidup yang mengaliri aku saat ini. Sudah sejak lama aku dan kamu berjalan dalam garis yang berbeda, sejak tajamnya kerikil tapakan kisah mengalahkan kita yang ambruk roboh.
Fragmen-fragmen memori membanjiri kalbuku, bergema menelisik telinga. Jantung ini menggebu-gebu menelurkan bulir rindu yang tak berkesudahan hingga melahirkan aliran deras yang lambat laun basuhannya menghapus luka lama kita yang memilukan.
Langganan:
Postingan (Atom)