Starry Sun

Minggu, 12 Juli 2015

Akankah masih mencintainya?

Perempuan ini.
Masih dianggap seorang gadis kecil oleh kedua orangtuanya. Tidak pernah diperbolehkan memiliki kekasih dan bepergian berdua saja bersama seorang lelaki walaupun sekarang umurnya sudah menginjak 21 tahun.

Perempuan ini
Masih terlalu manja untuk ukuran gadis seusianya. Sering diambilkan makan oleh ibunya jika tidak keluar-keluar dari kamarnya pada jam makan. Digosokkan baju oleh ibunya ketika ingin bepergian. Dicucikan baju olehnya lagi. Semua yang seharusnya bisa ia kerjakan, selalu dibantu oleh ibunya.

Perempuan ini.
Takut sekali kepada ayahnya. Apalagi jika ia keluar malam dan pulang agak larut. Ketar-ketir jantungnya mungkin dapat mengalahkan degup jantung orang yang sedang dirundung kasmaran. Jarang sekali ia meminta sesuatu kepada ayahnya, karena ia takut untuk jawaban tidak dari ayahnya.

Perempuan ini.
Ia tidak pintar, tak pula ambisius, jauh dari kata rajin belajar bahkan tidak menyukai tugas-tugas yang diberikan selagi menimbah ilmu. Tapi ia selalu bertanggungjawab atas dirinya. Seluruh kewajiban atas sekolahnya selalu ia penuhi walau kadang berat untuk dijalani. Hanya demi tidak mengecewakan orang-orang di sekitarnya.

Perempuan ini.
Tidak pernah mempunyai pola tidur yang sehat. Tidur terlalu larut dan bangun terlalu siang. Bahkan sering ia tidak tidur semalaman dan tidur ketika pagi harinya. Ia sangat aktif di malam hari. Menyalakan laptop, menyambungkan internet, menulis, membaca, merumuskan, menata dan menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai seorang pelajar dan makhluk sosial yang berkarya. Ia kerjakan semuanya pada saat orang sedang tertidur lelap.

Perempuan ini.
Tidak sempurna. Tidak menyukai memamerkan kesedihan di depan khalayak. Karena ia tahu bahwa orang-orang tersebut tidak ingin bersimpati, tetapi lebih ke hanya ingin tahu saja. Menurutnya itu tidak perlu di kehidupannya. Ia hanya membagikan kebahagiaan dan keasyikan hidupnya.

Perempuan ini.
Sosok sederhana yang percaya bahwa setiap orang di sosial media adalah seorang yang terlalu melebihkan hidupnya. Sosok yang mengerutkan dahi ketika melihat isi sosial media bukan tempat berbagi yang asyik lagi melainkan memamerkan kehidupan yang bahkan penuh dengan kebohongan. Sosok yang percaya bahwa di dunia nyata orang-orang tersebut tidak semeriah sosok yang ia ciptakan di akun sosial medianya.

Perempuan ini.
Sosok yang ingin menghibur dengan pikiran dan kata-kata lucunya di sosial media dan menyimpan sedihnya di blog saja. Sosok yang lebih bahagia memamerkan kegiatan-kegiatannya yang produktif bersama teman-temannya daripada memamerkan barang-barang barunya seperti orang kebanyakan. Yang percayalah, dia lebih tertarik memamerkan hal itu daripada memamerkan berteman dengan teman yang itu-itu saja.

Perempuan ini.
Terlalu banyak main di luar rumah. Senang bertemu dengan orang-orang baru di lingkungan yang baru. Sangat tertarik dengan pengalaman baru. Mempunyai banyak teman lelaki yang akrab dengannya. Untuk urusan curhat mencurhat ia percayakan pada sahabat lelakinya. Ia menghabiskan banyak waktu untuk membangun sebuah keluarga baru di luar rumah bersama teman-teman. Ia sangat suka berkegiatan dan menyibukkan dirinya.

Perempuan ini.
Menghabiskan banyak waktunya di cafe bukan hanya untuk foto-foto kemudian di share. Ia dan teman-temannya menciptakan quality time dan membahas hal yang bermanfaat. Dengan senda gurau yang dikemas secara renyah.

Perempuan ini.
Maaf untuk kenyataan bahwa ia sedang malas untuk bermain-main perasaan dengan lelaki. Percayalah bahwa ia telah melewatkan banyak lelaki yang mendekati. Bukan karena ia sok cantik, tapi karena ia tidak mau membuang-buang waktu lagi untuk hal yang sia-sia dikerjakan ; mencintai orang yang salah contohnya.

Perempuan ini.
Ia aneh. Ia manja. Ia bahagia. Ia dikelilingi oleh banyak orang. Dan ia sedang muak dengan dunia.
Apakah kau masih mencintainya?

14 komentar:

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)