Starry Sun

Senin, 09 Maret 2015

lelaki pembohong yang bodoh

Ini cerita bersambung loh. Jadi sebelum baca postingan ini baca postingan sebelumnya yuk di SEPANJANG MALAM
Selamat membacaaa


Kamu tahu? Kesalahan semesta hanya satu, mempertemukan kita. Mempertemukan seorang laki-laki penipu ulung yang pintar menyilat lidah dengan seorang perempuan bodoh yang berusaha tulus mencintainya. Akhirnya? Jangan ditanya. Sungguh miris. Aku mati dehidrasi kehabisan airmata.

Rupanya kamu tidak jua bosan menjadi penyebab kerontangnya pipi ini menganaksungai lagi. Padahal sudah ku buat bendungannya agar tak lagi meluap-luapkan airmata dengan sia-sia. Lantas kamu datang lagi dengan sangat lancang. Walau barang sebentar, meluluhlantakkan bendungannya.

Kamu tidak tahu kan apa yang ku rasakan malam itu? Ketika ku lihat ada nama perempuan dari masalalu di sosial mediamu. Gemetar. Berkaca-kaca. Remuk. Redam. Baru sehari sebelumnya kamu bilang bahwa kamu sudah berubah dan tidak berbohong lagi bahwa tidak ada perempuan yang sedang didekati. Apa yang ku lihat ini kalau bukan kebenaran di atas kebohonganmu? Bahkan ketika ku tanya, kamu bilang itu hanya temanmu yang iseng membuat namanya. Dengan bodohnya lagi, aku percaya. Aku percaya padamu. Aku percaya sambil menutup mata agar gelap menyelingkupi segalanya. Aku belum siap untuk dibohongi lagi, maka ku buat sendiri bahwa kamu tidak berbohong. Bodoh.

Kurang? beberapa hari kemudian aku melihatmu secara langsung di depan mataku kamu sedang bersamanya. Ada yang bisa dibantah lagi sayang? Apa kamu tahu yang aku rasakan saat itu? Yang aku ingat, hampir saja aku meneriakimu di depan teman-teman dan pacar barumu bahwa kamu seorang pembohong ulung yang tega menyeretku dalam drama hidupmu. Untung saja temanku dengan tenaganya yang ekstra menarik lenganku yang sudah lemas dan membopong aku yang dipenuhi emosi mengepul-ngepul. Langsung saja pecah tangisku seketika tidak peduli teman-temanku melihat dan tidak peduli dengan cemoohan yang dilemparkan padaku. Mereka bilang aku yang salah, bukan kamu. Aku salah telah mempercayai anak kecil sepertimu.

Ini bukan patah hati wahai laki-laki berkumis. Melainkan sakit hati. Kepercayaan yang mulai aku tanamkan bahwa kamu adalah laki-laki yang sama dengan pribadi yang baru ternyata salah besar. Bukan hanya tak pernah kamu istimewakan diri ini. Lebih kepada tak pernah kamu hargai. Padahal? Jelas jauh lebih cantik parasku dibandingkan perempuanmu yang... ah sudahlah. Dia tidak bersalah. Dia pun tidak pernah tahu bahwa laki-laki ini baru saja membohongiku. Lagi. Bahkan jangan-jangan dia pula sering dibohongi.

Lucunya? Sebelumnya, kamu bilang aku meninggalkanmu disaat kamu sedang berusaha menjadi lebih baik. Ada lelaki yang lebih baik darimu dan kamu terlambat. Padahal? Kamu sendiri tidak pernah datang. Bagaimana bisa kamu bicara tentang terlambat? Kamu sendiri tahu aku selalu luluh. Kamu laki-laki paling lucu yang pernah aku temui. Dapat membuat aku tertawa di sela isak mengisak yang sedang aku lakoni. Menertawai kebodohanmu dan kebodohanku sendiri. Setelahnya menertawai tangisan tolol yang sudah aku buat sendiri.

Kamu pun tak pernah tahu. Bahkan aku berani bertaruh bahwa barisan-barisan bodoh tentangmu ini tak pernah sekalipun kamu baca. Bahkan di tulisan-tulisan sebelumnya yang bahagia sekalipun. Bodohnya aku satu lagi, menunggumu membahagiakan aku.

Sekarang aku lihat kamu sepertinya pisah dengan dia. Kenapa? Bukankah belum berpuluh-puluh hari menjalani hari baru bersamanya? Apa secepat itu kamu hilang perasaan lagi padanya? Lucu. Sekarang nikmati sendirimu. Karena aku tidak akan pernah peduli lagi apa saja tentangmu. Bahwa sakit hati ini biarlah mengering oleh waktu saja bukan olehmu. Karena kamu hanyalah penghantar perih.

----------***----------

kata kunci : kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik, sajak-sajak kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu, menunggu, ditinggalkan ketika sedang pendekatan,  sajak-sajak galau, tentang kehilangan seseorang, sajak-sajak sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang kehilangan, puisi tentang ditinggalkan seseorang, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi tentang dibohongi seseorang

8 komentar:

  1. Wahai laki-laki berkumis... bacanya kok jadi geli ya :D

    kadang jatuh cinta emang bikin bego, udah disakitin juga tetep aja mau maafin.. dan, nggg... itu gak akan peduli, kalo dia bisa lebih jago silat lidah, jangan2 ntar luluh lagi~

    BalasHapus
  2. Suka cowo berkumis ? *sisirin kumis*

    BalasHapus
  3. gila itu laki,bahasannya penuh emosi banget kayaknya

    BalasHapus

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)