Starry Sun

Jumat, 20 Juni 2014

Pahit dalam manis (3)

ps : ini adalah cerita bersambung yang dibuat dalam 4 post. biar lebih asik bacanya, yok baca posting sebelumnya dulu klik di
pahit dalam manis 1 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-1.html
pahit dalam manis 2 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-2.html
selamat membaca :)

Maaf
Untuk setiap detail masalalu yang aku bawa dalam kisah kita. Maaf. Untuk setiap laku bohong yang aku buat. Maaf telah membawamu ke dalam dunia bodohku. Yang tidak pernah aku selesaikan dan tutup sakitnya. Soal badai itu. Kamu tau mengapa aku tidak dapat pergi dari sana sebelum kamu datang? Dan tidak ada yang sanggup menarikku keluar sebelum kamu hampiri?
Aku kehilangan seseorang, yang amat berharga. Mungkin paling berharga yang pernah aku miliki. Dia kekasihku. Lebih dari sekedar kekasih. Dia hampir menyempurnakan imanku. Namun 3 hari sebelum kami menggelar acara saklar yang telah kita damba bertahun-tahun dari sejak kami memutuskan untuk bersama, ia pergi. Meninggalkan aku. Tidak, ini lebih rumit dari yang mungkin kamu pikirkan. Pasti kamu berpikir mengapa tidak aku hampiri dan perbaiki saja alasan mengapa dia meninggalkan aku? Sekali lagi, ini rumit. Lebih rumit dari yang kamu kira.

Maka dari itu, terciptalah badai maha dahsyat yang menggetar-getarkan bumi yang ku pijak. Tidak ada yang dapat menolong. Bukan tidak ada yang berusaha menolongku. Mereka yang menyayangiku berusaha menarikku dari badai, hanya saja tidak ada yang sanggup menembus baja yang ku buat sendiri untuk mentamengi dari dunia luar. Semua kehancuran dalam hidupku, ku buat sendiri. Semua sakit yang terjadi, ku buat sendiri. Ku nikmati sendiri sehingga tidak ada yang dapat masuk untuk menolong. Sebelum pada akhirnya kamu menerabas masuk menarik aku yang sedang limbung.

Aku menemukan dia dalam sosokmu. Semua yang ada dalam dirimu, mirip sekali dengannya. Cara kamu tersenyum, cara kamu berjalan, cara kamu menatapku, cara kamu menggandengku, cara kamu makan, bahkan cara kamu bicara cinta padaku setiap 1 jam. Aku menemukannya dalam dirimu. Terlebih, mata itu. Mata itu sama dengan mata yang ia miliki. Aku menemukannya dalam dirimu. Maka dari itu aku biarkan kamu masuk dalam singgasanaku untuk menghalau semua kerusakan yang tercipta ini.

Perihal tingkah laku bodoh yang kita lakukan setiap saat. Maaf sekali lagi untuk itu. Aku mereka ulang setiap kejadian yang ku lakukan bersamanya kepadamu. Aku memasak bersamanya, aku mendandaninya, aku membawanya ke pasar malam dan taman hiburan, aku menari di pantai bersamanya, bahkan dia menemaniku menulis dengan wajah kantuknya yang selalu tersenyum.

Dengan bodohnya, ku lakukan itu semua bersamamu. Hanya agar aku dapat merasakan sosoknya yang lebih dalam pada ragamu. Betapa bodohnya aku. Dalam bahagia ku dekap erat luka yang semakin menganga dengan kehadiranmu. Tawa yang ku ciptakan sama dengan tawa yang dulu tercipta bersamanya. Bahkan membaluti tangis kepergian. Betapa menyedihkannya diriku.

Kamu marah? Boleh. Sangat boleh. Atas kelancangan yang bodoh yang aku perbuat. Membiarkanmu masuk sebagai dirinya. Bahkan mungkin membuat luka tak kasat mata di dirimu. Tapi sangat tidak adil jika aku tidak memberitahu mengapa aku melakukan semua kebodohan-kebodohan ini.Kamu harus tahu mengapa dia pergi. Ini sangat rumit. Bahkan sebenarnya aku tidak sanggup memberitahunya padamu.

mau baca lanjutannya? yok baca selanjutnya di
pahit dalam manis 4 > http://ladycharindaa.blogspot.com/2014/06/pahit-dalam-manis-4.html

----------***----------

 kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik, sajak-sajak kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu, puisi tentang menunggu, sajak-sajak galau, puisi tentang kehilangan seseorang, sajak-sajak sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang ditinggalkan seseorang, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi cantik, puisi tentang melupakan masalalu, puisi tentang kekecewaan, puisi tentang penyesalan, puisi tentang merindukan seseorang, puisi tentang meninggalkan orang

4 komentar:

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)