cinta.
satu kata, 5 huruf, berjuta makna
cinta.
sebuah perasaan yang ntah bagaimana mengungkapkan wujudnya, karena membuatku gugup
cinta.
sesuatu yang letaknya di dalam hati, memenuhi, dan membuatku tidak bisa bernafas jika tidak dikeluarkan
kamu.
satu kata, 4 huruf, yang memiliki cintaku, dan membuatku tidak bisa bernafas.
iya, kamu.
kita saling kenal, mungkin bisa disebut teman. tapi.. mengapa tak saling sapa?
kita
saling sapa, hanya saja sapaan biasa. antara kau dan kami. ya kami, aku
dan teman-teman yang lain saat bersamaan. hanya berpapasan denganmu dan
kau tarik sudut-sudut bibirmu menjadi sebuah lengkungan saja sudah
membuatku gemetar. apalagi saat kau menyapaku, jantungku berhenti
memompa sepersekian detik karena aku tumpuhkan semua tenaga untuk
bekerja keras membuka mulutku membalas sapaanmu.
aku mencintaimu
dengan sederhana. dari sudut mataku, disitu aku berada. bahkan untuk
memandangmu dari dekat saja aku tak sanggup. dengan beraninya, aku
memandangimu dari jauh. disitu, di sudut yang mungkin tidak pernah bisa
kau lihat. disitu aku berani meluruskan pandanganku padamu. ikut
tersenyum saat kau tertawa dengan yang lain walaupun aku tak tau apa
yang ditertawakan karena jarak yang terlalu jauh untuk sekedar
mengetahuinya.
lantas, apa yang harusnya aku lakukan? apakah aku
harus tetap seperti ini? mengabadikan gambarmu dari jauh dan ku simpan
cetakannya di sebuah album dalam kamarku? mengetik sms singkat romantis
yang tiap malam selalu bertambah di draft pesan handphoneku tidak lupa
dengan nomor yang dituju tanpa pernah benar-benar aku kirim?
menggantungkan sebuah harapan dalam bintang-bintang yang tergantung di
kamarku dengan harapan yang sama pada setiap bintangnya? kau menyadari
keberadaanku, itulah harapanku. sederhana.
aku tidak tau apa ini
namanya, rasanya aneh. bukankah cinta berawal dari kebiasaan? tapi kami?
bahkan ini tak pantas disebut kami, karena memang tidak pantas. aku?
iya aku, tidak pernah mempunyai kebiasaan apa-apa bersamanya. yang ada
kebiasaanku sendiri. memperhatikannya dalam diam. mungkinkah dengan
kebiasaan itu bisa disebut alasan dari cinta?
aku tahu banyak
tentangmu. padahal aku tidak pernah bertanya denganmu, karena untuk
kelihatan biasa saja aku tak sanggup. aku juga tidak pernah bertanya
pada teman-temanmu yang sebenarnya juga temanku. aku takut mereka
menyadari keberadaanku. lantas? darimana aku tahu? aku mengumpulkan
serpihan-serpihan tentangmu dari orang yang sedang membicarakanmu dan
aku ikut mendengar sayup-sayup kecil mereka mengagumimu. atau aku
melihatku dari jejaring sosialmu secara rutin. dari sana aku tahu segala
tentangmu. aku tahu siapa kau, teman-temanmu, pribadimu, bahkan
aktifitasmu. aku sudah seperti mata-mata yang sedang menjalankan tugas. am i crazy? . bukankah cinta memang gila?
jika ditanya satu alasan mengapa aku mencintaimu. maka selama
apapun ditunggu, tak akan kunjung terbersit di pikiranku mengapa aku
mencintaimu. bukankah cinta tak butuh alasan? mungkin itu yang membuatku
mencintaimu. sederhana. sesederhana aku mencintaimu.
----------***----------
kata kunci : kata-kata cantik, puisi cantik, puisi tentang merindukan seseorang, mencintai diam dia, puisi tentang jatuh cinta, puisi tentang kebahagiaan
suka bikin puisi mesti yakk ??
BalasHapussalam blogger kaka .
;)
suka nulis :) iya salam balik ;)
BalasHapusseneng bacanya :')
BalasHapusco cwiiit :D
saya ngasih award yaah :D , please di terima , sumveh unyuu banget dah awardnya
http://onbabble.blogspot.com/2012/09/my-first-award-o.html
dan lanjutkan :D
tengkiu ya :)
BalasHapusDuh... tulisannya puitis banget :)
BalasHapus-www.fkrimaulana.blogspot.com-
Wah terimakasih fikri :)
Hapuswahhhh puiiitttissss
BalasHapusIya ya? Makasih yaaa :)
Hapushaha dalem ya.. bisa aja nulis puitis.. kereenn!
BalasHapusbener banget itu, cinta itu tanpa alasan, takutnya kalo udah ketemu alasannya, nanti malah berhenti mencintai..
misalnya mencintai karena cakep, kalo dia tau-tau jelek, udahan dong mencintainya? :D
Ada benernya juga tuh cinta gak butuh alasan :)
HapusAduuh, jadi inget jaman sekolah :')
BalasHapusKeren kak (y)
Jatuh cinta diam diam yaaa?
Hapus