Starry Sun

Jumat, 15 April 2016

#AprilNulis Hujan Kata-Kata Mampiri Kami

"Makanya jadi cewek tuh yang bener-bener kayak cewek, begok sih!," ujarnya sambil menunjuk-nunjukku.
"Kamu yang bodoh!," teriakku berani.
"Kamu yang begok! Dasar cewek nggak tau diuntung! Nggak pernah bener kalo berbuat! Masih mending masih ada yang mau. Kamu pikir aku bahagia sama kamu hah? Pikir pake otak!," teriakmu lebih dahsyat lagi. Kemudian pergi. Begitu saja. Meninggalkanku.

Di halte bis sore itu, aku terduduk sendiri menangis kencang. Tempat di mana terakhir kamu meninggalkanku begitu saja, lima menit lalu. Tiba-tiba langit mendung seketika dan langsung memuntahkan airnya ke bumi pertiwi, dengan deras. Suara hujan menenggelamkan teriakan tangisku, menyelamatkan aku.
Ternyata hujannya menusuk-nusuk hati. Bagai rumah tak berpondasi, aku ambruk di lantai halte yang sudah basah lantaran percikan hujan yang mampir. Tangisku makin keras, hilang ditelan hujan. Satu-satu pengendara motor merapati halte ini, kebingungan mendapati aku yang merana. Makin lama makin banyak, makin padat, makin seperti orang gila aku menangisimu. Makin mereka tak tega mendekat dan mengangkatku dari lantai air yang bercampur debu, setidaknya.
Ternyata ciuman pertama yang manis itu, tak serta merta membuatmu menetap. Tak membuatmu menepati janji akan tetap berada dalam duniaku. Nyatanya, aku kebanjiran kata-kata. Kau hujani aku dengan ribuan deretan huruf yang membunuh. Tak peduli telah seberapa sering dan banyak bulir-bulir air sampai di ujung daguku.
"Aku akan mencintaimu, nggak peduli mau diterpa ujan badai, aku akan tetep sama kamu," penggalan kata yang diucapkan olehmu saat itu, mencoba mengikrarkan hati padaku.
Hujannya sudah tidak mengeroyok daratan lagi, berangsur pulih. Satu-persatu orang-orang di sekitarku melanjutkan perjalanannya. Hingga tak bersisa lagi, hingga bulir-bulir hujannya benar-benar pergi sehingga tidak bisa menyelamatkan tangisanku lagi.
Aku, masih perempuan yang tersungkur di halte ini menunggu kamu pulang.

---------***----------

#AprilNulis dengan tema "Hujan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)