Tuan, tiba-tiba saja wanita pemungut pecahan rindu ini mengingatmu.
Ada begitu banyak rindu yang tidak bisa pulang rupanya. Berkeliling mencari jalan hingga larut malam dan fajar menjelang. Padahal sebenarnya jarak kita tidak terpaut jauh. Hanya saja selarik rindu ingin sampai padamu tanpa harus menatap hitam manik matamu. Sungguh separuh duniaku tanpa disuruh padamu tertuju.
Sendu-sendu yang ku pelihara perlahan menenggelamkanku bersama ribuan pahit dan manis kenangan. Mencintaimu tanpa mengeluh angkuh adalah bagian ternikmat yang ku resapi setiap detiknya. Mencintaimu tanpa sadar adalah bonus terbahagia yang membawaku ke dalam sabana cinta. Penikmat rindu ini sedang menyesap sedikit demi sedikit rasa yang tersisa, hingga hatinya mengkerontang.
Di sudut ruangan yang penuh dengan peluh, ku butuh sambutan peluk. Ada begitu banyak hitam yang menjamah. Detik-detik waktu pun tak lantas menolongku rupanya. Barisan harap menguap begitu saja menjadi sebuah doa. Dimana jalan rindu hendak memaksa tuannya datang? Entah sesiapa akan menolong wanita pemungut pecahan rindu ini.
Nestapa. Rupanya sudah lekat di punggung. Menyedekap dari belakang amat erat menjamah. Tak disisakan lengang barang sedikitpun tuk bernapas lega. Kiranya ku pikul sendiri retakan hati yang membelah-belah ini.
Berlayar. Mengarungi samudera hati yang lautnya mengikis sedikit demi sedikit ego yang memuncak. Rupanya riaknya mampu merendahkan sedikit gelombang yang menggulung-gulung. Batas-batas rindu yang menjadi larik-larik sebuah puitis. Dongeng patah hati ini mempermainkan jutaan energi yang diciptakan rindu.
Rupanya pecahan kenangan yang tertinggal kala itu, berpeluang besar bersatu. Lantas mengusik nurani lewat bisikan-bisikan halus dari waktu yang tertinggal. Perkara gelap dan sunyi yang melanda ternyata mampu membuat banjir di sisi-sisi wajahku, tuan.
Lewat kenangan yang gagal diusir, selamat datang peradaban patah hati.
----------***----------
kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik,
sajak-sajak
kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu,
puisi tentang menunggu, puisi ditinggalkan ketika sedang pendekatan,
sajak-sajak galau, puisi tentang kehilangan seseorang, sajak-sajak
sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang ditinggalkan
seseorang, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi cantik, puisi tentang kenangan, puisi tentang kerinduan masalalu, puisi tentang kenangan masalalu
Mencintaimu tanpa mengeluh angkuh. :")
BalasHapusMencintai tanpa sadar :')
HapusSuka banget ane sist sama tulisan ente. Keep on good writing yaa ^^
BalasHapusOke! Makasih ya :D
HapusPaling suka sama bagian ini nih --> "Mencintaimu tanpa mengeluh angkuh adalah bagian ternikmat yang ku resapi setiap detiknya. Mencintaimu tanpa sadar adalah bonus terbahagia yang membawaku ke dalam sabana cinta. Penikmat rindu ini sedang menyesap sedikit demi sedikit rasa yang tersisa, hingga hatinya mengkerontang." bagus kak tulisan sama rangkuman kata-katanya :D
BalasHapusHehe terimakasih banyak ya :D jadi motivasi nih hehe
Hapus"mencintaimu tanpa mengeluh angkuh..."
BalasHapuskata-kata masterpiece nih #sedep
Hehe kayaknya baanyak yang suka kata2 ini :')
HapusSaya suka dalam bagian ini "Di sudut ruangan yang penuh dengan peluh, ku butuh sambutan peluk"
BalasHapusTapi sayang, cara penulisannya masih sedikit salah, untuk penulisan "ku butuh" seharusnya "kubutuh" :D
Kalimatnya banyak yang bagus, Kak. Nice! Semangat!
http://www.cewealpukat.me/
Iya ya? Maaf deh nanti diperiksa lagi untuk selanjutnya. Makasih ya :D
Hapuskak kok keren sih? jadi galau nih:') eleeeee :D
BalasHapusGalau setelah baco tulisan kk? Alhamdulillaaaah wkwkwk :p
Hapuspertama berkunjung, keren tulisannya ;)
BalasHapusmakasih :)
HapusSemoga kau akan baik-baik saja pada dunia yang baru kau singgahi :)
BalasHapusperadaban patah hati :')
Hapusuntung nggak gagal move on setelah baca tulisan kakak :')
BalasHapusAlhamdulillah kalo idak? :')
Hapus