Starry Sun

Minggu, 04 Maret 2012

puisi? aku menyebutnya tulisan

beberapa hari yang lalu aku bbm-an sama keken. selama bbm-an ujung-ujungnya kita saut-sautan puisi. berawal dari kata *lambai-lambai ke kamera* kemudian berlanjut seperti ini...
Menyerah karena melihat bayangan mantan yang melintas
kenapa hanya bayangan jika kamu bisa melihat raganya?
karena bayanganlah yang tertinggal. sedangkan raganya ada pada jiwa yang dia inginkan.
jika hanya bayangan yang tertinggal, sanggupkah kau hanya mencintai bayangan?
tidak, bahkan bayangan tidak mampu meretas rasa rinduku, membantuku menahan letupan sakit yang ku cerna sepanjang hari. aku tersesat jika hanya bergantung pada bayangan
mau kemana aku? keluar hatinya
selanjutnya? aku tidak punya tujuan
jadilah biji bunga dandelion, yang terbawa angin jauh hingga sampai ke tempat yang tepat.
tentang cinta, tentang rasa yang kadang tak terungkap
tersimpan makna-makna yang tersirat diatas ketidakpekaan
bergelayut dalam buaian angan-angan kesendirian
meski dihantui bayang-bayang keegoisan tuk menjamahmu
aku dan sejuta keinginan ingin bersamamu. aku dan mimpi tiada akhirku
bagaimana aku harus mewujudkan itu? mustikah aku mengoyak-ngoyakkan pembatas yang menghalangi kita?
atau aku harus membuang semua anganku? dan menguburnya rapat-rapat bersama ketidakpastian darimu
persimpangan. peraduan dua kubu hati antara egois dan realita yang musti dipilih
biarkan aku masuk dalam palungmu, membersihkan stigma masa lalumu. kan ku hubungkan dua celah antara aku dan kamu.
pertanyaannya, apakah kamu sudi tuk merajut kisah denganku?
kau boleh saja melanjutkan rajutannya dan memberikan indahnya ciptamu, atau malah  merobek-robek yang ada dan membuang jarumnya jauh-jauh. itu terserahmu
tapi jika kau memilih tuk merobek, sama saja kau mencabik-cabik hatiku. membuatnya hilang bentuk dan tak berguna. bagaimana bisa aku hidup tanpa hati?
bagaimana bisa aku? bagaimana jika kau di posisi aku? hidup dengan mencintai dan tak pernah dicintai. darimu tentangmu rupanya.
mencintaimu seperti berusaha mencapai cita-cita yang tinggi tapi tak punya biaya untuk mewujudkannya. sudah tau tidak akan tercapai, tapi tetap saja aku lakukan.
lihat! betapa bodohnya aku? aku bahkan melupakan sosok dia yang membantuku
sosok dia yang diam-diam mencoba menjadi sepertimu tanpa pernah aku sadari.
aku menginginkanmu, bukan dia. sungguh aku menginginkan kau yang membaca isyarat kesepianku.
tolong angkat aku dari sini. dari lubang hati yang kau buat dengan ketidakpastian yang kau lempar.
tidak terlalu tinggi inginku ini, bantu saja aku, bantu saja aku melewatinya. beritahu aku arah jalan.
aku ingin keluar dari sini. dari sesatan hatimu yang sengaja kau biarkan. jika kau tak inginkanku, tolong arahkan aku ke jalan pulang.
aku mencintaimu dalam diam
dari sudut mata, disitu aku berada.

dari aku
yang mencintaimu

note: yang berwarna merah itu keken, yang berwarna kuning itu aku :)

1 komentar:

  1. salam kenal.. visit back donk ke
    -- katamiqhnur.com --
    nggak bakal rugi deh.. :D

    BalasHapus

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)