Starry Sun

Kamis, 03 September 2015

Ini sudah sangat lama

Ini sudah sangat lama, dari semenjak terakhir kita berubah menjadi aku dan kamu. Mungkin sudah bertahun-tahun, puluhan bulan, ratusan minggu dan ribuan hari yang sudah terlewati tanpa ada aku di sampingmu dan tanpa ada kamu di sampingmu.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak pertengkaran hebat yang bahkan aku lupa apa alasan percikan apinya hingga menyelingkupi seluruh jiwa raga kita. Hingga kata-kata keramat untuk pisah itu terluncur dengan jutaan emosi yang amat dengki. Bahkan aku tidak lupa bagaimana caraku menangisimu, hari itu.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak terakhir aku menjadikanmu bahan tulisanku. Karena selain aku tak sudi lagi menulisimu dengan penuh hati, aku tak mau pula mengingat-ingatmu untuk waktu yang lama. Sudah dapat ku pastikan bahwa aku tidak ada di dalam pikiranmu, maka ku lakukan sebaliknya pula kalau begitu. Biarlah hati ini dimakan oleh ego, aku tak pernah mau melakukannya.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak aku mengetahui bahwa kamu sudah memiliki kekasih lagi setelahku. Dari sejak aku terbakar emosi dan menahan pilu, hingga rasanya memudar dan hilang bagai angin menghapus pasir di pantai. Semua sudah berubah dikikis oleh waktu.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak pertama kali kamu memberiku boneka dan bunga yang dipetik sendiri. Tapi yakinlah aku sudah melupakannya walaupun aku tidak akan pernah melupakan bagaimana bentuk bunga aneh yang kamu petikkan sendiri untukku.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak aku tidak lagi mengenal siapa dirimu. Siapa yang sedang ku hadapi saat itu dan siapa yang harus ku hadapi setelahnya. Sikap-sikap yang tidak pernah tercipta, lantas keluar dengan gamangnya. Membuat aku limbung dan tidak mengenalimu.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak aku memutuskan untuk menghancurkan hatiku sendiri agar tidak patah lagi. Karena lebih baik ku leburkan saja daripada dengan pasrah menunggu dipatahkan olehmu. Walau sulit sekali aku menyatukan hati yang lebur ketimbang hanya menampal hati yang patah. Namun aku tidak pernah sudi dipatahkan lagi hati olehmu.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak aku memutuskan untuk tidak ingin tahu lagi tentangmu. Bahwa sebenarnya melihatmu dari jauh adalah tusukan-tusukan penuh arti di jiwa ini. Memang tak terlihat olehmu tapi pilunya selalu ku rasakan.

Ini sudah sangat lama, dari semenjak aku memutuskan untuk membencimu. Hanya agar aku tidak mencintaimu, lagi.

2 komentar:

  1. ngenak banget cerita lo ke gw... koreksi dikit
    tanpa ada kamu di (sampingmu)*disampingku

    BalasHapus

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)