Untukmu, seseorang yang ntah berada dimana
Hai, apa kabar? Aneh ya tiba-tiba bertanya kabar padahal kita mungkin bahkan belum pernah bertemu sebelumnya
Eh, atau mungkin saja kamu adalah orang yang pernah ku temui di halte saat aku menunggu bis atau trans musi ketika hendak pergi kuliah ke Indralaya. Atau kita mungkin pernah bertemu di pasar saat mamaku meminta untuk ditemani belanja dan ternyata kamu sedang mengantar ibumu kesana. Atau mungkin juga kita pernah bertemu saat sedang makan siang di salah satu restoran di mall. Siapa tahu? Bahkan mungkin kamu adalah orang yang pernah satu kelas denganku ketika masih duduk di bangku sekolah. Yah, siapa yang tahu kan?
Mungkin kamu bukan orang pertama yang menjadi kekasihku. Bukan pula orang pertama yang menghapus air mataku. Pun bukan cinta pertama yang singgah sebagai cinta monyet ala anak sekolah. Tapi percayalah kamu adalah orang terakhir yang menjadi kekasih dan lelaki yang paling ku cintai setelah papa tentunya.
Ngomong-ngomong tentang papa. Aku berani bertaruh bahwa ketika pertama kali kamu ku kenalkan sebagai kekasihku, beliau akan memasang muka jutek dan sangar padamu. Bahkan mungkin akan mencibirmu berkali-kali. Ya, maafkan saja. Papa tidak akan pernah sudi putri kecilnya digandeng oleh laki-laki lain selain dirinya. Tapi aku percaya, kamu bisa membuat hati papa takhluk dan membiarkan anak gadisnya pergi denganmu hingga jam 9 malam. Jika itu terjadi, berarti papa sudah mempercayaimu dan jangan pernah khianati kepercayaannya.
Kamu, calon ayah dari anak-anakku. Semoga saja kamu memang menjadi yang terakhir. Dan mengerti betapa aku sangat mencintai menulis hingga larut malam atau bahkan tiba-tiba membuka laptop saat tengah malam. Semoga saja kamu mau bersusah payah ketika aku merengek minta dibelikan camilan biskuit bayi rasa pisang kesukaanku atau martabak unyil dengan 3 rasa berbeda. Semoga saja kamu mengerti bahwa aku bukan perempuan yang pintar memasak, tapi percayalah aku akan mencoba masak setiap hari agar kamu tidak jajan diluar rumah. Dan berjanjilah untuk menghabiskan semua masakan yang aku buat meski rasanya tidak enak.
Anak-anak kita nanti jangan sering dimarahi ya. Jangan jadi ayah yang membuat anakmu takut, tapi jadilah ayah yang membuat anakmu segan dan menghormatimu. Jangan banyak melarangnya ini dan itu, tapi berilah ia pengertian yang akan membuatnya mengerti mana yang baik dan buruk baginya dan bagi keluarganya. Beri anakmu kepercayaan agar ia dapat bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri, tapi tetap kontrol anakmu agar ia tetap berada pada garis yang benar.
Oh ya, aku tidak mau jadi seorang ibu yang cerewet. Jadi nanti aku akan membuat peraturan di rumah bagi semua anggota keluarga. Maka dari itu, kita harus bekerja sama untuk menjunjung tinggi peraturan itu. Contohnya? Hari minggu adalah hari keluarga, kita bisa jalan kemana saja bersama anak-anak. Atau kamu dan anak lelakimu harus mencuci piring sendiri saat malam. Dan ketika nanti di awal-awal kita mempunyai bayi, aku butuh pengertianmu untuk belajar membantu mengurusnya.
Nanti jika kita mempunyai anak laki-laki, jangan lupa ajak dia bermain robot-robotan dan bola kaki ya. Dia pasti ingin sekali bermain dengan ayahnya yang pekerja keras. Dan nanti jika kita mempunyai anak perempuan, ajaklah dia bermain putri-putrian agar dia mengerti betapa gagahnya seorang pangeran sepertimu. Saat pulang ke rumah sempatkan untuk mencium pipi istri dan anak-anakmu terlebih dahulu. Setelahnya ajak ngobrol anak-anakmu dan tanya apa saja kegiatannya. Percayalah, mereka merindukanmu setiap waktu.
Dan nanti jika anak-anakmu sudah tumbuh remaja dan menjadi dewasa. Ajarkan anak lelakimu menjadi pria yang bertanggungjawab sepertimu. Dan ajarkan anak perempuanmu menjadi wanita yang anggun seperti ibunya.
Teruntuk calon ayah dari anak-anakku kelak.
Aku menunggumu datang. Darimanapun kamu berada
----------***----------
kata kunci : surat untuk calon suami, puisi untuk calon suami
ada kode terselubung di tengah malam
BalasHapusmartabak unil 3 rasa *yummi* bagi mbak kalo ada yang nganterin bungkusin 1 untuk diriku
Haha nggak ada kok dek nggak ngodein siapa2 kok Putra nulis aja
HapusTetep musik harus nmr 1
BalasHapusHahaha move on dong bang move ooooonnnn
HapusEcieee
HapusSeneng nian juju ngoloki hih
HapusHahaha cuma bisa tawa
Hapuscalon pembuat novel ni mbak :D amin
BalasHapusAmiiiin novelnya sih udah ada cuma gak pernah dikirim ke penerbit hehe
Hapuskalau dikirim bisa jadi penulis kayak di fil tenggelamnya kapal van der wijck :v
Hapussalam dari seosc.blogspot.com
Haha nggak segitunya sih .-. But thanks support nya ya :)
Hapuswah say dari dulu pengin bikin novel tapi masi kesulitan mau mulainya gimana
BalasHapusDicoba. Jangan cuma diniat aja sih sebenernya. Go fight :)
HapusSemoga kisah cintanya berjodoh hingga kakek nenek ya Mbak...
BalasHapusLagi nyari jodohnya dimana hehe
Hapussemoga berjaya...btw, visit and follow me on shukranzahari.blogspot.com ..Happy blogging
BalasHapuswah, kode ngebet bersuami kah? :)
BalasHapusmakin keren deh tulisannya!
Nggak ah haha makasih :)
Hapusini tulisannya keren banget kak :D
BalasHapusSemoga cepet ketemu sama calon ayah dari anak-anaknya kak
Hehe ah niken bisa aja. Amiiin o:)
HapusHahaha Lady Mantapppp....
BalasHapusNah ado babang :p
Hapus