Starry Sun

Selasa, 27 Mei 2014

temui aku dalam mimpi

sayang, aku sedang merindukanmu. dengan sangat tentunya
bagaimana di surga? apakah disana pernah gelap? aku tahu benar bahwa kamu takut akan kegelapan. ingat kan aku pernah mengolok-olokmu karena memelukku secepat kilat-ketika kita sedang meradu rindu di ruang tamu rumahku sambil menyesap manis perasaan masing-masing-lampu padam menyisakan cahaya bulan yang menyusup dari jendela yang tirainya kita buka.
Aku yang tidak takut gelap, tertegun merasa eratnya lilitan tanganmu sambil memejamkan mata dan meminta untuk dihidupkan lilin. ah, setelahnya cahaya temaram menyelimuti kita dalam senyum malu-malumu.

Dan apakah Tuhan memberimu bidadari sebagai penggantiku disana? apakah ia secantik aku? karena masih dapat ku putar rekaman dalam bilik pikiranku betapa kamu selalu memuji bahwa akulah yang tercantik di duniamu, setelah ibumu tentunya-karena aku tahu benar kamu seorang anak laki-laki yang sangat menyayangi ibumu. aku selalu ingin terlihat cantik, manis, rapi dan anggun di hadapanmu. dan kamu selalu memujiku begitu walaupun sering kau temui aku dalam berpeluh. oh ya, bagaimana? apakah bidadari surga secantik aku?

Disana banyak kamu temui teman? baik-baiklah menjalani waktu yang panjang disana, tunggu aku. akan ku susul kamu kelak jika waktunya sudah tiba dan tepat. aku akan menjadi teman hidupmu dan akan kita lanjutkan kisah yang dengan kejam dihentikan ketika kita sedang meramu cinta yang tulus dalam tujuan masa depan yang tak main-main kita rencanakan.

Sayang, rindu ingin mengalir makin deras. aku tidak tahu rindu ini harus berpulang kemana. apakah ia ikut berpulang denganmu pada sang Khalik? awalnya cinta itu sangat sederhana bagi saya. Kamu ada dan mengerti, kamu ada dan memahami, kamu dan menemani, kamu ada dan menetap. Namun ketika untuk ada saja tidak mungkin lagi terjadi bagimu, cinta sungguh sangat rumit bagi saya. Kemana harus ia berlabuh untuk berpulang?

Bagaimana caranya untuk ku jenguk segenap hatiku yang kamu bawa lari? Tangisan sudah menggenang buah dari geliat resah nya rindu yang tak berkesudahan ini. Aku rindu rentangan pelukmu yang sirnakan muram dan terangkan cahaya hati yang temaram. Ada yang tertinggal yang belum kita selesaikan. Ada sebentuk janggal dalam hati yang menohok dengan tekanan tinggi.

Kamu, penyebab bibir ini melengkung dengan sangat berkali-kali. Koaran rindu yang mengembang akan sosok yang sulit dilupakan menjejalkan perasaan hingga sesak membawa petaka. Bayanganmu tidak cepat memudar dihapus waktu sayang, namamu ku rapal dalam hati hingga lekat terukir.

Luka ini memilukan. Mengemban separuh hati yang sedang gulana bergema menelisik telinga, suara kenangan yang enggan hilang terbawa arus kematian. rentan akan rindu yang memadu pilu datang. Sayang, sungguh merindukanmu adalah hal paling menyakitkan di dunia setelah kehilanganmu dalam paksa

Sayang, pertanyaanku masih sama dengan pertama kali kamu pergi tanpa pamit dulu berbulan-bulan lalu. Apakah kamu sudah merindukanku? Apakah kamu sedang merindukanku? Dan apakah kamu akan merindukanku disana? Karena aku menggunakan segenap waktuku tanpa lolos dari merindukanmu.

Mimpi yang kita buat dan rajut dulu sekarang benangnya kusut. Aku tidak dapat menyulamnya sendiri, ku butuhkan bantuan untuk meluruskan benang-benang kehidupan ini. Sayang, maukah kamu membantuku? Sudah habis airmata memilukan ini menganaksungaikan pipi yang dulu sering kamu belai dan cubit gemas ini. Aku butuh tempat berpeluh mengangkatkan beban dalam relung kalbu.

Dalam tidur ku rapal doa tak henti tentangmu, agar kita ditemukan lagi dalam bunga tidur. Hiduplah disana sayang, temui aku dalam mimpi. Kita rajut kembali impian yang kurang nyata disana. Tak apa jika hasilnya tak nyata, setidaknya ada rindu yang dapat berpulang kembali ke rumahnya yang hangat

----------***----------

kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik, sajak-sajak kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu, puisi tentang menunggu, sajak-sajak galau, puisi tentang kehilangan seseorang selamanya, sajak-sajak sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang ditinggalkan seseorang selamanya, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi cantik, puisi tentang melupakan masalalu, puisi tentang kekecewaan, puisi tentang penyesalan, puisi tentang merindukan seseorang yang telah tiada

15 komentar:

  1. kira kira tau jalan ngk nanti alamat palsu juga =))
    Mantab

    BalasHapus
  2. Ayo Move on...mak..:) seru ceritanya...

    BalasHapus
  3. jika difilmkan... enak nih pake soundtrack lagunya chakra khan

    BalasHapus
  4. Sangat menyentuh, sepertinya terinspirasi dari kehidupan pribadi ya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah nggak, ini fiksi. jangan deh ditinggal org yang disayang ke surga :(

      Hapus
  5. plis jangan temui aku dalam mimpi, temui aku sekarang :'( *jadi curhat* hahah , eh, cek award buat kamu yaah --> http://dinitelmo.blogspot.com/2014/05/the-liebster-award.html

    BalasHapus
  6. serem banget neng cinta berdara - darah. Nih ane kasih award karena unik hehe http://www.andherlyanrw.com/2014/05/the-liebster-award.html

    BalasHapus
  7. Ah, jadi kangen Ayah karena baca2 kata surganya. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ayahmu mendapatkan yg terbaik di surga :')

      Hapus
  8. hehehe jadi .... ingat sesuatu :/

    BalasHapus

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)