Starry Sun

Jumat, 31 Januari 2014

cinta tanpa alasan

Ini sudah pergantian tahun kedua dan melewati 3 tahun yang berbeda. 2012, 2013 dan 2014. Namun, entah mengapa getar-getar itu masih kamu penyebabnya di relung persemayaman perasaanku. Masih kamu yang hidup disana dan entahlah siapapun yang berusaha mengetuk dan mengusirmu, hasilnya nihil dan pergi tanpa pernah singgah

Rindu yang selalu menyapa tanpa kenal waktu dan lelah dengan amat dalam tercenung. Aku jatuh sangat dalam di hatimu, terperangkap disana menawarkan sebongkah cinta terakhir yang lolos dari binasaanmu. Rindu ini lebih pekat dari biasanya, kepada kamu yang pernah menjadi bagian dari hidupku. Kepada kamu juga yang menghancurkan cita-cita kita.
Aku rindu kamu memulai hariku dengan mentari dan mengiringi langkah di setiap detiknya hingga mengakhiri hariku dalam gelap. Kamu katakan jangan takut berpisah, karena esok kamu akan mengiringi langkahku lagi dan berbagi mimpi bersama. Aku rindu dengan kata-kata penyemangat pengawal hari, sayang. Sunggu membuncah dan tak terbendung

Aku selalu memikirkan hal-hal indah darimu, semua yang telah kita lewati dalam masa merah muda yang penuh dengan ceria. Namun kiranya aku harus mengenangmu lebih dalam agar ku temukan titik-titik hitam yang akhirnya menutupi merah muda kita. Ku harap dapat segera sadarkan alam bawah sadarku bahwa kamu bukan orang yang sama lagi.

Seharusnya aku membencimu bukan? Aku cukup sadar untuk meraba setiap luka yang kau ciptakan, namun aku tak cukup sadar untuk pergi meninggalkanmu yang tidak pantas untuk diperjuangkan lagi. Aku mencintaimu dengan jatuh dan sakit berkali-kali kemudian bangun dengan kekuatanku sendiri dari sisa-sisa kepercayaan yang sebenarnya sudah lebur dimakan api pesakitan. Namun ketika aku telah berdiri, kau campakkan aku lagi. Berkali-kali..

Ntah apa yang terjadi pada kita sekarang. Kita berjalan ke arah yang sama namun dalam garis yang berbeda. Sesekali saling melihat dan menempuh dengan penuh kebingungan dan tanda tanya dimana akhir garis ini akan berakhir? terpisah menempuh arah yang berbeda atau menyatu? Kita saling menyalahkan dan berselisih. Mencoba menjadi si paling benar dan mengalahkan pasangan . Walaupun aku tau ini sia-sia karena betapapun aku beradu denganmu dan menang, aku tak tahan kau tinggalkan dan lebih memilih untuk kalah

Kamu selalu berkelit ketika ku tanyakan kejelasan. Kurangkah ku yakinkanmu untuk menjalankan satu garis lurus yang menyatukan kita? Tanpa ampun kau hujani rasa sakit padaku bertubi-tubi. Berkali-kali. Berirama miris isak tangis yang memarau. Mencampakkan segenap sisa keyakinanku. Aku tahu tidak ada lagi cinta dimatamu. Aku tahu tidak ada lagi yang bisa menjadi alasanmu bertahan. Tapi aku menutup mata dan berpura-pura tidak tahu. Masih berusaha ku cintaimu dengan sisa hati yang luluh lantak.

Tuhan, berikan aku satu alasan mengapa aku masih mencintai laki-laki yang sudah tidak mempunyai perasaan padaku ini? Mengapa Engkau membiarkan aku menerima sakitnya dibohongi atas perasaannya? Mengapa Engkau membiarkan dia diam melihatku merintih dan tidak Kau sadarkan bahwa aku yang terbaik? Sehingga aku tak perlu lagi mengemis kasihan padanya untuk berpura-pura mencintaiku. Dan mengapa Engkau membiarkan aku mencintainya dengan tanpa alasan, Tuhan? Sehingga tak ada alasan pula bagiku tuk pergi

Aku sudah berkali-kali berada pada titik terletih mencintaimu, tapi tidak pernah membuatku jengah.  Menyebut namamu berkali-kali dalam satu tarikan nafasku. Sidik jarimu tidak memudar dari hatiku yang dulu tlah kau sentuh dengan segenap cinta.  kebenaran itu pahit memang pahit adanya namun menyembuhkan luka yang perlahan-lahan mengikis habis jantungku. Kamu yang berkali-kali pula berpura-pura mencinta, mencampakkan aku dalam hitungan yang tak ku sadari lagi.

Mendung yang tidak berarti hujan. Aku yang sudah tidak memiliki air mata lagi, merasakan amat mendung di lubuk hati. Petirnya menyambar dengan dahsyat menggetarkan segala syaraf di tubuhku mengguncang-guncang pundak. Kamu tlah menyuruhku untuk mengurangi perasaanku terhadapmu. Bagaimana bisa? Apa kamu berpikir bahwa aku tidak pernah mencobanya? Sudah ratusan kali pun ku coba hilangkanmu dari sosok yang menyita masaku. Rupanya tak pernah berhasil, kamu tau? Kamu magis yang membawa indah dan luka dalam satu tarikan nafasku. 
Dari aku  yang sedang mencari alasan untuk mencintaimu agar dapat menemukan alasanku tuk pula tinggalkanmu.

----------***----------

  kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik, sajak-sajak kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu, puisi tentang menunggu,  sajak-sajak galau, puisi tentang kehilangan seseorang, sajak-sajak sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang ditinggalkan seseorang, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi cantik, puisi tentang melupakan masalalu, puisi tentang kekecewaan, puisi tentang penyesalan, puisi tentang merindukan seseorang, puisi tentang meninggalkan orang

1 komentar:

  1. wah. harus belajar move on dong kak. 3 tahun. walah
    pasti banyak cowok yang lebih baik

    BalasHapus

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)