Starry Sun

Kamis, 06 September 2012

tidak akan ada kita lagi

gemericik air hujan membasahi pilar-pilar kokoh rumahku. beberapa bagian kecilnya masuk ke teras, tempat aku berada bersama dia. iya, dia yang pernah singgah di hidupku. hari ini, sore ini, detik ini, ia berada tepat di depan mataku. setelah hampir 1 bulan kami tidak bersama-sama, dan tepat juga dia berpisah bersama kekasih terdahulunya. alasan mengapa kami tidak lagi menjadi 'kita'.

"Kenapa kamu gak mau sama-sama aku lagi?," tanyanya untuk ke sekian kalinya dalam 10 menit yang mengharu biru ini.
"Kenapa kamu nggak mikir sendiri?," jawabku.
"Karena aku udah nyelingkuhin kamu? aku udah minta maaf sama kamu puluhan bahkan ratusan kali. aku juga udah jelasin kenapa semuanya terjadi. terus?," ternyata dia tidak pernah berubah. masih selalu egois.
"Kalo aku balikin kejadiannya, aku yang selingkuh. terus kamu yang aku tinggal. kamu yang nangis-nangis ngeliat aku seneng-seneng sama cowok baru aku. kemudian? cowok itu ternyata gak baik menurut aku, aku mau kembali sama kamu. kamu mau?," tanyaku.
dia diam. menundukkan kepala selama beberapa detik. kemudian, menghembuskan nafas dan menatap mataku dalam.
"Aku mau," jawabnya singkat.
"Kamu mau karena kamu nggak dalam posisi itu sekarang."
"Kenapa sih kamu egois?," dia mulai membentak.
"Kamu baiknya berpikir dulu, pantes nggak minta maaf dalam keadaan begini. nggak semuanya apa yang kamu inginkan bisa terwujud sesuai keinginan kamu," air mataku menetes. merembes hingga ke jaket yang menutupi tubuhku dari hawa dingin.
matanya, masih sama. masih menyorotkan keegoisan. bibirnya yang bahkan tidak gemetar seperti yang aku rasakan sekarang, malah mengerucut tanda rahangnya mengeras menahan amarah.
"Secepat itukah kamu melupakan aku?," tanyanya.
"Aku mungkin tidak bisa melupakan kamu secepat kamu berpaling, tapi itu bukan berarti aku ingin menjalani hari bersama kamu lagi. maaf, aku benar-benar nggak bisa menyulam luka secepat ini."
hujan semakin deras, pun seperti airmataku yang jatuh tak terbendung. badai pasti berlalu, jika aku tlah sembuh.

----------***----------

kata kunci : cerpen tentang cinta, cerpen tentang kehilangan seseorang, cerpen tentang pengkhianatan

11 komentar:

  1. Cerpen ya ;) ditunggu follow baliknya neng

    BalasHapus
  2. Isi ceritanya menarik, hanya penggarapannya yang kurang. Terlebih banyak kelemahan di dalam penyajian ceritanya....

    Salam kenal. Thanks :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin harus lebih banyak latihan lagi. thanks salam kenal jg :)

      Hapus
  3. tidak ada kata2 lagi selain kerenn..
    ditunggu cerpen berikutnya..

    BalasHapus
  4. Semoga semakin semangat menulisnya :)

    BalasHapus
  5. Keren tulisannya, semakin banyak menulis, semakin banyak masukan, kita akan bisa menjadi lebih baik :-D

    BalasHapus
  6. gw suka kata "menyulam luka", keren...

    BalasHapus

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)