Starry Sun

Minggu, 11 Desember 2011

love letter

SURAT CINTA LEDOD
dear kamu yang disana
aku tau kabarmu, kamu baik-baik saja. aku bisa melihatnya di jejaring sosialmu
kita yang baru saja berpisah, aku rasa sedang bersama-sama menata hati kembali sebelum benar-benar akan dihuni lagi oleh orang lain. aku hanya ingin mengingat sedikit tentang asmara kita dulu, sebelum benar-benar aku kubur di palung hati.

kamu masih ingat pertama kali kita bertemu? saat sama-sama tersipu malu dan berusaha untuk tenang. berusaha memberikan kesan pertama yang baik dari masing-masing sisi. jika diingat sekarang rasanya benar-benar lucu. dulu kita sama-sama tidak saling mengenal.

setelah itu jalinan benang-benang asmara mulai kita rajut bersama-sama. terlalu banyak jika harus aku ingatkan satu-persatu. mungkin kamu masih ingat beberapa diantaranya, karena memang benar-benar berkesan dan masih membekas. setidaknya itu bagiku.

dulu saat malam mulai menampakkan segerombolan pasukannya, kamu sering menelponku untuk sekedar melepas rindu. menyanyikan aku beberapa lagu dengan suara merdumu. aku tau kamu lelah menyanyikan banyak lagu, tapi kamu tetap berusaha melakukannya membuatku senang. dan pada akhirnya kamu menyanyikan lagu penutup untuk meninabobokanku dari seberang sana. menemui bunga-bunga tidurku.

dulu kamu sering menjemputku pulang les, kamu takut melihatku pulang sendiri saat magrib menjelang. kamu menjagaku dan berusaha membuat aku menjadi prioritasmu. saat aku malas untuk mengikuti pelajaran yang membosankan, aku mengajakmu untuk pergi bermain. kamu malas, aku tau. tapi kamu selalu mau. kita menyusuri jalan yang belum pernah kita lewati, mencoba jalan-jalan kecil yang tidak kita ketahui sampai akhirnya keluar di jalan yang kita kenal. itu tingkah laku bodoh kita yang benar-benar ingin aku ulang. seperti anak kecil yang asyik memainkan layang-layangnya.

dulu kamu menjadi tempat aku menabung. aku dengan sejuta ketakutanku tidak lulus snmptn dan ingin ikut segala macam tes tapi tidak mau memberitahu kedua orangtuaku. kamu bersedia menjadi tempat aku menabung. saat kita pulang dari les, disitulah saatnya aku menabung. kamu benar-benar membantuku. apalagi saat aku dinyatakan lulus snmptn, kamu benar-benar tau aku bahagia. kamu membiarkan aku meninggalkanmu sejenak untuk tenggelam dalam euforiaku.

dulu saat kamu berulangtahun, aku berusaha membuat hari itu menjadi hari terbaik di tahunmu. aku mengajak teman-temanmu untuk memberikan kejutan dengan kue yang sengaja aku buat sendiri. berusaha membuatmu menjadi spesial di harimu itu. mungkin itu bukan kejutan termanis dalam hidupmu. tetapi aku yakin kamu menyukainya karena aku yakin kamu selalu menghargai setiap pemberianku.

dulu kalau aku sedang bosan dan tidak ada orang di rumah, aku selalu memintamu untuk menemaniku walau hanya sekedar lewat pesan singkat. kamu tau? itu membuatku tenang dan merasa diperhatikan. kamu tau? saat itu aku merasa kamu disampingku.

masih banyak kenangan-kenangan lain yang tidak mungkin cukup jika aku paparkan disurat ini. kamu bukan hanya seorang kekasih, kamu sosok kakak, sahabat, teman, ayah, bahkan adik bagiku. kamu bisa menempatkan segala posisi di dekatku. kamu segalanya. kamu begitu berarti. kamu bahkan sangat berarti bagiku. kamu benar-benar sosok yang bisa membuatku melayang tinggi ke langit ketujuh.

tapi itu dulu...
sebelum kita sama-sama merenggangkan hubungan. sebelum kita sama-sama menjauhkan diri. sebelum kita sama-sama menutup hati, sebelum kita sama-sama berdiam diri, sebelum kita sama-sama sepakat untuk benar-benar berpisah. semua berubah, itu pasti karena waktu.

laki-laki memang seorang pemimpin. juga dalam hubungan kita, kamulah pemimpinnya. aku hanya menunggu kepastian darimu. yang pada akhirnya aku dapatkan juga setelah beberapa bulan aku melayang-layang tanpa kepastian. sebuah perpisahan yang selama ini sudah berputar-putar di kepalaku namun tidak pernah berani aku ungkapkan, aku berada di sebuah persimpangan. keputusan tersulit yang harus kamu ambil adalah ketika kamu terlalu lelah untuk bertahan tapi kamu terlalu cinta untuk melepaskan. yah aku butuh sebuah perhatian yang benar-benar utuh, bukan hanya kepingan-kepingan saja.
seorang wanita tidak akan tega memperlihatkan kekecewaannya. aku hanya menyimpannya rapat-rapat semampu aku bisa, dan jika aku tidak sanggup menahannya lagi,aku akan mengeluarkan kemampuanku yang terakhir, air mata. hanya untuk membuatku lega.

dulu aku tidak mengerti apa arti sebuah lagu yang melantunkan lirik "beri sedikit waktu agar ku terbiasa bernafas tanpamu". tapi sekarang aku mengerti, karena aku menjalani, memahami dan menikmati. selama beberapa bulan kita tidak seperti dulu, aku rasa itu membuat kita menjadi perlahan-lahan menjauh. itu akibatnya sekarang aku benar-benar ikhlas untuk hanya sekedar berteman denganmu.

mungkin ini benar-benar jalan yang terbaik bagi kita. menjalani hari masing-masing dengan segala kegiatan yang saling tidak kita ketahui. pada awalnya aku bingung, bagaimana cara kita akan berpisah? apakah baik-baik ataukah buruk? dan sekarang sudah terjawab, kita berpisah dengan baik-baik dan berakhir dengan janji sebagai sepasang teman. aku rasa itu sudah cukup.

kenangan tentangmu adalah sebuah bab dalam kehidupanku yang tidak pernah akan sesali, apapun akhirnya. masa lalu itu bukan sesuatu yang harus dilupakan tapi masa lalu itu sebuah pembelajaran untuk menghadapi masa depan.

terima kasih karena sudah mengisi hari-hari indahku selama kita bersama. terima kasih telah mengajarkan aku betapa indahnya memiliki seseorang. terimakasih karena sudah pernah menjadi bagian dari hidupku. terimakasih sudah mengajarkan aku banyak hal. kisah kita tlah menjadi luka yang terindah. sekarang aku benar-benar siap untuk menguburnya pelan-pelan dan menghapus jejakmu yang tertinggal.

a love letter by lady charinda
SURAT CINTA KEKEN
Palembang, Desember 2011
Kepada kamu yang terlalu singkat untuk singgah,

Untuk seseorang bagian dari kisah-kisah singkat yang pernah diukir dalam masa merah mudaku. Mungkin jika dalam sebuah bab project buku kamu bukanlah orang nomor satu yang menjadi judul subbab. Kamu hanya menjadi  pelengkap dalam tokoh figuran. Lalu, bukan berarti kamu tidak diprioritaskan dalam cerita cinta ruang hampa milikku ini. Hanya saja ada letak posisi yang berbeda di dalamnya. Kamu adalah salah satu nama yang pernah menyita sedikit perhatianku dan membantuku menutup bagian cerita lalu. Tentu saja aku sangat berterimakasih untuk itu.
Kamu adalah satu sosok yang sempat ku bayangkan menjadi ‘pacar’ dan namun harus terhenti di tengah jalan karena satu diantara kita lebih memilih untuk mundur dan tidak lekas melanjutkan. Apakah pernah terbesit dipikiranmu bahwa “pernahkah aku merasa kehilangan?” ketika perhatian darimu mulai teralihkan dengan object lain, atau ketika aku menyesal sudah pernah mencampakkan orang baik seperti kamu. Jawabannya tentu saja pernah,  aku tentu saja sering menyesal, merasa ternyata aku mulai sayang, menahan keingin tahuan yang besar hanya karena gengsi yang berlebihan untuk sekadar menanyakan kabar, atau malah harus bingung mencari-cari alasan untuk mengawali sebuah percakapan ke percakapan lainnya.
Kamu adalah bagian dari kisah-kisah singkat yang tidak perlu memberikan akhir yang buruk seperti kisah cinta pada umumnya, tidak perlu menguras banyak air mata hanya karena melihat kamu sudah bersama orang lain, tidak butuh banyak waktu untuk bangkit dan beralih ke another person yang memenuhi kriteria gebetan atau temen chat bbm saja. Tidak perlu melalui fase sulit untuk melepaskan dan mengikhlaskanmu untuk orang lain.
Kamu adalah tokoh yang datang dan pergi. oh ya, salah seorang telah menarik perhatianku akhir-akhir ini. Dia. inilah maksud dari surat cinta yang aku buat ini. Dari sekian banyak mereka yang datang-pergi-atau-menjadi teman baik, dia yang aku harapkan untuk  tetap tinggal, membaca isyarat kesepianku. Tapi, seperti kamu, dia hilang ketika aku sadar aku (mungkin) membutuhkannya lebih dari sekadar teman. Dia mungkin tidak merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang. Entah kenapa aku berpikir aku tidak seharusnya suka padanya. Tentu saja karena logika, namun ketika aku tersadar ada suatu yang bergerak perlahan mengitari dunia magisku, tentang dia rupanya. Aku mulai menyukainya ketika dia sudah memutar arah. Bergerak meninggalkan negeri sejuta pengharapanku, mengabaikanku tanpa ada rasa keingin tahuan tentang kabarku saat ini, bagaimana yang ku lalui hari ini, dan apa yang aku rasakan terhadapnya akhir-akhir ini.
Kamu tau siapa dia? ya, dia adalah kamu, bagian dari kisah kasih setengah jalan milikku. Ketika semua mulai ku tata rapi, ku sambut bersih, dan percuma jika di tengah jalan kau malah mematahkan kakimu sendiri. Sekumpulan pertanyaan mulai timbul di benakku. Bagaimana bisa aku begitu merasa kehilangan padahal hadirmu hanya angin lalu? Bagaimana aku bisa begitu semangatnya hanya untuk merasa kecewa ketika salamku kau sambut biasa saja? Bagaimana bisa aku begitu menyukaimu sedangkan kau jelas bukan tipeku? Bagaimana bisa aku memikirkanmu sepanjang hari tanpa harus mempedulikan pendapat kritis teman-temanku? Dan bagaimana bisa aku sanggup menyadari bahwa aku benar-benar membutuhkan orang sepertimu?
Aku sadar, aku mulai menyukaimu ketika kau memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan yang membuat aku merasa diperhatikan.
Aku mulai menyukaimu ketika kau memanggilku dengan sebutan yang pernah sangat aku suka dari sesorang yang pernah cukup lama menemaniku.
Aku mulai menyukaimu ketika kau mengirim emotion icon tertentu dengan kalimat-kalimat memuji.
Aku mulai menyukaimu ketika aku sadar kau bahkan mengingatkan aku pada dirinya yang telah lenyap ditelan waktu.
Aku mulai menyukaimu ketika aku memikirkanmu dan aku kesal mengapa aku harus melakukan itu.
Aku mulai menyukaimu ketika aku merasakan sebuah ketergesaan bergerak pelan di dalam hatiku tentangmu, bukan tentangnya.

Sungguh dibalik semua ketergesaan yang aku ciptakan, dibalik semua pertemuan singkat yang kita buat, aku menyukaimu lebih dari yang bahkan tidak aku ketahui.
 Dari aku. Adhe Ayu Putri.


SURAT CINTA FIRDA
Untukmu, yang (dulu) aku cintai…

                Hai… Apa kabar? Apakah kau masih ingat padaku? Dan masihkah kau ingat semua hal yang telah kita lalui (dulu)? Aku harap kau akan baik-baik saja. Dan aku juga berharap, kau masih mengingat namaku, walaupun mungkin kau sudah tak ingin lagi mengingat apa yang telah kita lalui bersama (dulu).
                Aku masih ingat, saat pertama kali aku bertemu denganmu. Aku tak merasakan sesuatu yang special saat aku melihatmu. Bahkan aku tidak peduli siapa namamu, dimana rumahmu, bagaimana sifatmu, dan segala tentangmu. Ketika aku mulai mengetahui siapa namamu, otakku seolah terhipnotis dengan sikapmu. Entah kenapa, sejak saat itu aku ingin terus mencari tau segala hal tentangmu. Setiap aku berada didekatmu, aku merasakan suatu hal yang berbeda. Aku merasakan detak jantungku berdetak lebih cepat, aku merasakan rona merah dipipiku saat kau menatap mataku, dan aku merasakan otakku beku dan tidak bisa berpikir dengan logika saat aku mengingatmu.
                Ingatkah kau disaat kita sudah semakin dekat dalam suatu ikatan? Saat itu kau sudah berani membelai rambutku dan kau tidak ragu untuk menggenggam tanganku, apa kau ingat? Aku tidak bisa melupakan hal-hal kecil yang membuatku melayang. Bermain gitar sambil menyanyikan beberapa lagu untukku, memberikanku bunga, ataupun hanya sekedar telepon bahkan sms dengan ucapan ‘I Love You’. Setiap perkataan yang kau katakan, selalu aku ikuti seolah kau bisa menjadi panutan yang selalu memberikanku kebahagiaan. Saat itu, aku melihatmu sebagai seseorang yang begitu sempurna. Kau selalu bisa membuatku tersenyum saat aku merasa sedih, kau selalu bisa membuatku merasa nyaman saat berada dalam dekapanmu, kau selalu bisa membuatku percaya kepada semua perkataanmu. Ketika aku menjadi seseorang yang special dihatimu (dulu), aku sempat berpikir bahwa kaulah lelaki terakhir yang akan singgah dan akan selalu ada dihatiku. Aku merasa tidak ada seorangpun yang mampu memisahkan aku dan kamu.
                Dan ingatkah kau, saat secara tiba-tiba kau menghilang? Kemudian kau berjalan meninggalkanku dengan alasan yang tidak rasional? Pernahkah kau berpikir betapa hancurnya perasaanku saat kau melupakanku dengan mudahnya? Hatiku hancur, hancur seperti kaca yang pecah menjadi beberapa kepingan kecil tak berharga. Air mataku pun tumpah dan aku tak tau lagi seberapa banyak aku menghabiskan air mata hanya untuk menangisimu. Ya, kamu… Lelaki yang (dulu) aku cintai…
                Sejenak aku bisa melupakan bayangmu dengan menghabiskan waktu bersama sabahat dan orang-orang lain disekitarku. Tapi, taukah kamu saat aku sedang sendiri? Wajahmu, perhatianmu (dulu), dan segala kenangan kita selalu datang menyerbu ingatanku. Melihat message di inbox yang hampir sebagian besar tertulis kata-kata cinta, mendengarkan lagu-lagu yang (dulu) kau beri dan selalu kau nyanyikan untukku, aku selalu menangis. Hidupku seperti sebuah hujan yang merindukan pelangi. Dan saat itu, aku ingin segera bangkit, aku ingin segera melupakanmu, dan aku ingin menghapus semua kenangan tentangmu.
                Disaat aku mencoba untuk berhenti memikirkanmu, berhenti mengingatmu dan berhenti mencintaimu, aku mendapat sebuah kabar tentang dirimu yang sudah mendapatkan kekasih baru sebagai penggantiku dihidupmu. Kau tau apa yang aku rasakan? Rasanya sakit. Aku sendiri tak tau sakitnya seperti apa, yang jelas itu sakit. Sangat sakit! Saat mendengar kabar itu, aku sendiri tak langsung percaya tentang hal itu, mungkin karena aku masih peduli padamu. Aku ingin melihat dan mendengarkan secara langsung dari mulutmu jika kau telah menemukan penggantiku. Dan hari itupun tiba, suatu ketika aku melihatmu sedang berjalan dan berbincang-bincang dengan perempuan lain. Aku terdiam. Aku terpaku. Aku membisu. Tak ada hal yang bisa aku lakukan selain menangis. Ya, aku kembali menangisi seorang lelaki yang (dulu) aku cintai. Ingin rasanya aku berlari kearahmu dan berkata “aku masih mencintaimu!” Tapi tak ada yang bisa aku lakukan. Hanya menangis, menangis, dan menangislah yang aku lakukan kala itu.
                Setelah kejadian itu aku menenangkan diriku, aku menjauh dari hiruk pikuk keramaian. Aku berpikir, kenapa aku harus menyiksa diriku dengan mengingat lagi semua hal tentangmu? Perlahan aku mulai bisa mengesampingkan semua tentangmu diingatanku. Dan aku rasa, aku sudah siap untuk memulai hari baru. Pemikiran baru, pandangan hidup yang baru, dan mungkin kekasih hati yang baru. Tapi kenapa? Kenapa disaat aku ingin melupakan bayangan dirimu, tiba-tiba kau hadir kembali memberikan asa dan membuatku kembali berharap kepadamu? Kau kembali hadir memberikan perhatian yang bisa membuatku kembali membuka hatiku untukmu. Apa kau tau yang aku rasakan? Akal sehat dan perasaanku seperti berperang. Akal sehatku menentang kehadiranmu kembali dihidupku. Akal sehatku tak ingin membuat diriku terluka dan menangis lagi karenamu. Akan tetapi, perasaanku menentang semua itu. Perasaanku ingin kembali bersamamu, perasaanku ingin kembali mendapatkan perhatian-perhatian yang bisa membuatku tersipu malu. Tanpa berpikir panjang, aku kembali menerimamu lagi dalam hidupku. Dan aku tau, rasa saat pertama kali aku bersamamu dengan saat ini telah berbeda. Yang aku rasakan, hanya aku yang memberimu perhatian, hanya aku yang selalu ada untukmu, dan mungkin hanya aku yang mencintaimu.
                Dan ternyata aku benar, tak berapa lama, lagi-lagi kau pergi meninggalkanku. Lagi-lagi kau membuatku menangis. Dan lagi-lagi kau membuat hatiku hancur. Aku merasa seperti orang yang bodoh. Aku bodoh karena tidak medengarkan akal sehatku. Aku bodoh karena tidak mendengarkan pendapat orang –orang disekitarku. Aku bodoh karena aku terlalu mementingkan perasaanku tanpa berpikir panjang tentang dampak akibat dari perbuatanku menerimamu kembali. Dan aku merasa lebih bodoh dari apapun karena aku mau jatuh ke lubang yang sama berulang-ulang kali. Dan lebih bodoh lagi, saat itu aku meninggalkan orang yang benar-benar mencintaiku demi kamu! Demi kamu!!! Aku rela melepas dia karena aku pikir kau bisa memberiku kebahagiaan yang lebih. Ternyata aku salah. Kau tega membiarkanku terjatuh berulang-ulang dan bahkan kau tak peduli betapa sakitnya hatiku atas perbuatanmu itu.
                Dalam keadaan dimana aku benar-benar hancur dan rapuh, aku masih memiliki orang-orang yang peduli kepadaku. Orang tua, sahabat, dan mereka yang lain merindukan aku yang dulu. Aku yang selalu tersenyum, aku yang selalu ceria, dan aku yang selalu bisa melewati setiap cobaan dengan tenang. Dan karena merekalah, sampai sekarang aku masih bisa menikmati hidup walau tanpamu. Aku sadar, hidupku belum berakhir walau tidak ada kamu disisiku, hidupku masih bisa indah walau tanpa bayang-bayangmu dihidupku. Dan aku juga sadar, semua kebaikan dan keburukanmu terhadapku masih membekas dalam ingatanku. Aku tak bisa melupakan semua hal tentangmu dengan mudah. Aku juga tidak bisa dengan cepat melupakanmu. Dan mungkin juga, aku masih mencintaimu. Tapi aku sadar, aku hanya perlu waktu untuk berhenti memikirkan hal itu, dan itu juga bukan berarti aku menginginkanmu kembali hadir dalam hidupku. Aku hanya ingin, suatu saat aku akan menemukan seorang lelaki yang tepat dan benar-benar mencintaiku apa adanya. Dan aku juga berharap kamu akan mendapatkan hal yang sama. Aku ingin kita bisa bahagia, walaupun jalan hidup kita sudah berbeda. Dan satu lagi, aku ingin, saat ada orang yang menyebutkan namaku dihadapanmu, kau akan tersenyum dan berkata “DIA PERNAH MEMBUAT HARI-HARIKU MENJADI INDAH (dulu)”

Dariku, kekasih hatimu (dulu)... 

SURAT CINTA NITA
Teruntuk kamu,
kali ini aku menulis tentang mu, tentang apa yang pernah terjadi, iya tentang KITA.
tidak ada maksud lain, aku hanya sekedar menulis karna kata orang bijak "Jika kamu sulit untuk melupakan seseorang yang begitu berarti di hidupmu maka menulislah. tulis semua tentang dia. tulis dan setelah itu simpan tulisan itu dan tutup rapat jangan sampai kamu membuka ataupun membaca tulisan itu. lupakanlah dan teruskan hidupmu" . kali ini aku mencoba perlahan melakukan itu.
kita memang tidak pernah bisa menerka apa yang akan terjadi di kehidupan kita kini dan nanti, kita ini makhluk awam benar bukan? kita hanya bisa menerima apa yang sudah menjadi takdir dari yang kuasa. kalau saja di kehidupan ini kita bisa bebas memilih jelas aku akan memilih tidak akan pernah mau menghilanng dan menjauh dari kehidupan mu seperti yang aku lakukan saat ini. dan aku berharap kamu juga begitu. tapi hati orang siapa tau kan. kamu tau mengenal mu itu anugerah, salah satu yang terbaik yang aku miliki. bisa bersama dan tumbuh di lingkungan yang sama saling mengerti situasi satu sama lain. itu anugerah dan aku sangat mensyukuri nya. ingat pertama kali kita saling kenal? itu sudah lama sekali ya, berangkat sekolah bersama pulang sekolah bersama. lalu saat main tebakan atlas? kamu masih ingat? jalan radio? aku ingat. masih juga kamu ingat saat aku dengan rapinya mengikat kedua rambutku lalu dengan bahagia nya kamu rusak? aku ingat. ingat saat kita latihan upacara? aku lupa bawa topi dan kamu dengan manisnya memberikan topimu? aku ingat dan itu segelintir. itu saat kita di sekolah yang sama dan itu sudah lama sekali. tapi asal kamu tau, sekecil apapun itu, sebodoh apapun itu bagi aku itu anugerah. karna ada kamu di dalam nya. ah terlalu banyak ya yang kita lewati bersama. meski tak terangkai jelas semua kenangan itu tetap akan ada.
kamu yang tidak bisa main alat musik, sekalipun itu gitar. kamu yang cadel huruf D, kamu yang jalan berinjit, kamu yang tak pernah suka makan pare, kamu yang suka makan pedes, kamu yang tak pernah suka dengan sirup buatan ku dengan alasan terlalu manis, kamu yang benci dengan kakak mu karena ia semena, kamu yang tak pernah suka dengan basket, kamu yang selalu marah kalo di paksa, kamu yang tak pernah suka dengan sifatku yang childish, kamu si penggila barcelona, kamu yang tak pernah suka di abaikan, kamu yang tak pernah suka lagu barat. iya itu kamu dengan sejuta cerita.
kamu ingat puisi pertama mu? "Terimakasih cinta telah memberikan sebelah kasih sayang kepada hidupku. kisah cinta ini tak akan seindah ini bila tak ada sosok dirimu. jangan lah cinta ini pergi dari hidupku karna dirimu telah menjadi separuh nyawaku". tak seberapa memang, tapi aku menghargai nya. karna kamu yang tak mahir bahkan tak pernah terfikir untuk menulis itu ternyata mampu. dan aku menghargainya hingga detik ini.
dan seandainya kamu membaca tulisan ini, aku ingin kamu tau kalau tak pernah ada maksud apapun antara aku dengan (mantan) teman mu itu. itu kebodohan. KARENA YANG TERJADI ADALAH AKU YANG TERTATIH KARNA TINGKAH MU LALU DIA DATANG DAN AKU MENJADIKAN DIA SEBAGAI UMPAN UNTUK KAMU MENGERTI BAHWA KEHILANGAN ITU SULIT. DI BENCI ITU MENYAKITKAN DAN MERELAKAN ITU PAHIT. tapi hingga 2 tahun yang berlalu ini aku tak kunjung mengerti apa yang terjadi dengan KITA. karna kamu dan aku statis dengan ego yang tinggi. ini menyakitkan kamu tau, tak pernah terfikir bahwa kita akan jadi begini. kadang aku mencela yang maha kuasa, berteriak bahwa hidup ini tak adil. tapi alangkah nista nya aku ini seakan tak berterima kasih. sempat aku melupakan mu, tidak benar-benar lupa tapi aku mencoba. karna aku lelah, aku lelah di permainkan oleh perasaan konyol yang tak berguna. tapi yang terjadi adalah kamu yang tak pernah bisa terganti. kamu jadi acuan bagi tiap sosok yang coba hadir mengisi hari-hari. kamu dan selalu kamu. aku tak pernah tau kenapa. KARENA AKU MENCINTAI MU DAN AKU TAK TAU KENAPA AKU MENCINTAIMU. dalam sujud aku pernah meminta untuk hilang ingatan. karna berat, berat jalani hidup dengan kebencian mu. berat dan begitu perih melihat mu tapi tak bisa menyapa sekedar berbagi kata salam. tapi dengan berjalan nya waktu aku mulai bisa menikmati keadaan ini. menikmati kehidupan ku yang sekarang, tanpa kamu. aku yang sendiri dengan di kelilingi teman-teman terbaikku. keluargaku. karna aku berfikir mungkin ini yang terbaik manusia memang hanya bisa merencanakan dan allah lah yang punya kehendak.
Jika nanti kita berjodoh allah pasti akan memperbaiki keadaan ini. aku, kamu, kembali menjadi KITA
I'm only human. just a common jadi tak salah kan kalau aku berharap?
aku berharap 26 Februari akan selalu membawa mu untuk mengingat kita.



What ever you do
Everything has changed
With time it goes away
Gone perfectly and i still don't know why it happened
I cooked for your wake
Then my heart shatteres again
Last love letter to you, perhaps

You're the one 5th of April 1993 


----------***----------

kata kunci : surat cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)