Starry Sun

Minggu, 16 Maret 2014

kecewaku

aku tlah berjuang menjaga cinta kita. aku tlah berjuang merasuki hatimu. menjaga setiap seratnya agar tak pernah tergores oleh apapun. aku tlah memberi semua yang bisa ku beri dan menjadi sayap-sayapmu agar bisa membawamu terbang ke cita-cita dan impian kita
aku selalu tersenyum walau kecewa, dan selalu ceria walau tak ada pancarannya. karena ku hanya ingin selalu membuat hari-harimu bahagia. tapi ternyata tak pernah ku duga, kau buatku kecewa. kau yang selalu ku percayai. sungguh membuatku terluka dan sulit menghadapi kenyataan ini. hingga ingin ku berlari dari kenyataan. namun kemana gerangan aku harus terbawa arus? aku tak bisa berlari lagi, tak bisa sampai kau merantai kakiku. aku ingin pergi sejauh mungkin, tapi kemana? aku terperangkap di hatimu. hatiku menjerit tak ingin keluar, tak ingin kehilangan semua ini dan melepaskannya begitu saja. aku ingin terbang melayang, tapi kemana? sayapku tlah kau patahkan. sungguh tlah lelah mengharap segala cinta yang tlah sirna.

aku mati, karena setengah jiwaku hilang. mati diatas lautan cintaku yang tak terkira luasnya. mati diatas sungai cintamu yang kering. dan aku mati, mati kehabisan rasa cinta akan diriku yang tlah aku pindahkan rasanya padamu hingga habis. dan aku mati, mati karena kau kuburku di hatimu, karena tak ada tempat lain yang layak untuk bangkai cinta yang tersiksa. jangan jatuhkan air matamu, karena aku tak mampu lagi menghapusnya. simpan saja airmatamu untuk menangisi kerinduanmu akan hadirmu yang hilang. dan aku mati..

----------***----------

 kata kunci : sajak-sajak patah hati, kata-kata cantik, sajak-sajak kehilangan, sajak-sajak ditinggalkan orang, sajak-sajak masalalu, puisi tentang menunggu, sajak-sajak galau, puisi tentang kehilangan seseorang, sajak-sajak sedih, puisi tentang patah hati, puisi tentang ditinggalkan seseorang, puisi tentang masalalu, sajak-sajak masalalu, puisi cantik, puisi tentang melupakan masalalu, puisi tentang kekecewaan, puisi tentang penyesalan, puisi tentang merindukan seseorang, puisi tentang meninggalkan orang

10 komentar:

  1. Aku hanya angin, yang hanya melintas dan mendengar bisikan-bisikan di atas sungai yang kering. Ah, mungkin aku salah..
    Apaan sih ha ha ha.. terbawa arus nih, keren puisinya. :)

    BalasHapus
  2. hehe makasih ya bang udah mampir. penggalan abang juga bagus kok :)

    BalasHapus
  3. jam segini baca 2 post tentang patah hati secara beruntun itu.....

    BalasHapus
  4. Aduh Mbak....kenapa tuh patah hati...? Lupakan Mbak... Toh masih ada hari2 untuk meniti harapan2 indah bersama yang lain...

    BalasHapus
  5. Ini bukan pengalaman pribadi kan, Mbak?

    BalasHapus
  6. semoga bukan pengalaman pribadi

    BalasHapus

penulis sangat membutuhkan kritik, saran serta semangat :)